Sabtu, 26 November 2016

Topik, Judul dan Kerangka Artikel Penelitian


 TOPIK, JUDUL DAN KERANGKA ARTIKEL PENELITIAN

1.      Topik
Topik (Bahasa Yunani : Topoi) inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Dalam pembuatan topik, terdapat beberapa persyaratan .[1]
1.      Topik menarik perhatian penulis
Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Penulis akan didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
2.      Topik diketahui dengan baik
Yang dimaksud dengan sebuah topik dikenal atau diketahui dengan baik adalah bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya. Penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari  data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
3.      Bahannya dapat diperoleh
Sebuah topik yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila bahannya cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk memperolehnya, kemudian memelajari dan menguasai sepenuhnya.
4.      Topik dibatasi ruang lingkupnya
Topik yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuan untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa, rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat, seorang penulis dapat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut: [2]
1.      Pengalaman Pribadi
a.       Perjalanan
b.      Tempat yang pernah dikunjungi
c.       Kelompok pribadi
d.      Wawancara dengan tokoh
e.       Kejadian luar biasa
f.       Peristiwa lucu
2.      Hobi dan Keterampilan
a.       Cara melakukan sesuatu
b.      Cara kerja sesuatu
3.      Pengalaman Pekerjaan atau Profesi
a.       Pekerjaan tambahan
b.      Profesi keluarga
4.      Pelajaran Sekolah/Kuliah
a.       Hasil-hasil penelitian
b.      Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
5.      Pendapat Pribadi
a.       Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio/televisi
b.      Hasil pengamatan pribadi
6.      Peristiwa Hangat dan Pembicaraan Publik
a.       Berita halaman muka surat kabar
b.      Topik tajuk rencana
c.       Artikel
d.      Materi kuliah
e.       Penemuan mutakhir
7.      Masalah Abadi
a.       Agama
b.      Pendidikan 
c.       Sosial danmasyarakat 
d.      Problem pribadi
8.      Kilasan Biografi
a.       Orang-orang terkenal
b.      Orang-orang berjasa
9.      Kejadian Khusus 
a.       Perayaan atau peringatan
b.      Peristiwa yang erat kaitannya dengan perayaan
10.  Minat Khalayak
a.       Pekerjaan
b.      Hobi
c.       Rumah tangga
d.      Pengembangan diri
e.       Kesehatan dan penampilan
f.       Tambahan ilmu
g.      Minat khusus
              Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:[3]
1)      Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi.
2)      Cukup menarik untuk dibahas.
3)      Dikenal dengan baik.
4)      Bahannya mudah diperoleh.
5)      Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
              Kiat pembatasan topik adalah dengan langkah sebagai berikut: Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral. Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi. Ketiga, tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih. Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang sangat khusus.[4]
Manfaat dalam pembatasan topik adalah :
a.       Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
b.      Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.[5]

2.      Judul
            Judul adalah identitas dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri, menarik perhatian dan terkadang menentukan lokasi. Judul merupakan nama yang dipakai untuk tulisan, buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Judul sebaiknya dibuat ringkas, padat, dan menarik. Usahakan judul suatu tulisan tidak lebih dari lima kata tetapi dapat menggambarkan isi tulisan.[6]
Dalam perumusan judul, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah :
1.      Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut. (kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung)
2.      Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan. (bersifat provokasi; merangsang untuk bertindak; bersifat menghasut.
3.      Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.[7]
Adapun ciri-ciri judul adalah sebagai berikut :
a.       Tanpa adanya singkatan atau akronim
b.      Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
c.       Tanpa tanda baca di akhir judul
d.      Menarik perhatian
e.       Sesuai dengan isi
f.       Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.[8]
Judul terbagi menjadi dua, yaitu :
1)      Judul langsung, judul yang erat kaitanya dengan bagian utama berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama nampak jelas.
2)      Judul tidak langsung, judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.[9]

3.      Perbedaan Topik dan Judul
Perbedaan antara topik dan judul adalah sebagai berikut :
Ø  Topik
a)      Topik dapat dijabarkan menjadi rincian topik.
b)      Umum
c)      Belum menggambarkan sudut pandang penulis       
Ø  Judul
a)      Judul tidak harus sama dengan topik
b)      Spesifik
c)      Mengandung permasalahan yang lebih jelas & terarah[10]

4.      Kerangka
Kerangka adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapih dan lengkap di sebut outline final.
Sebelum membuat kerangka perlu disusun selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan. Kerangka menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab, kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Manfaat kerangka karangan.
        a.     Kerangka akan mempermudah peneliti menuliskan penelitiannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.
  1.       Kerangka akan membantu peneliti mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam penelitiannya.
  2.      Bila kerangka telah tersusun rapi, berarti separuh penelitian sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci dan diruntun dengan teratur. Peneliti tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
  3.     Kerangka merupakan miniatur dari keseluruhan penelitian, melalui kerangka penelitian, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu penelitian.

[1] Tim Pengajar Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2008.t.t(t.tp..t.p) t.h.
[2] Ichi San. 2013. t.t(t.tp..t.p) t.h.

[3] Sabarti Akhadiah. 1994. t.t.(t.tp..t.p.) Hlm.211.
[4] Keraf. 1979. t.t(t.tp..t.p) Hlm. 113.
[5] Mutaqodaswaja. 2013. t.t(t.tp..t.p) t.h.
[6] Asy’ari Imam. 1984. t.t(t.tp..t.p) t.h.
[7] Kurniahidayati. 2011. t.t(t.tp..t.p) t.h.
[8] Sudjana Nana. 1995. t.t(t.tp..t.p) t.h.
[9] Mutaqodaswaja. 2013. t.t(t.tp..t.p) t.h.
[10]Ibid.,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar